PERFECT MONEY


Jumat, 28 September 2012


Meskipun banyak orang yang kontra dengan apa yang aku inginkan, memandang sebelah mata, ucapan yang cukup lama menyakitkan, aku hanya bisa berjalan bahkan berlari tak pernah memperdulikkan apa yang mereka kataka, utarakan entah apalagi yang akan mereka katakan. Angkuh, tinggi, sok, tuli, buta, bodoh ,gagu, biarlah mereka berkata apa yang ingin mereka katakana.
Ya allah tahun depan aku, serahkan lagi kepada mu lagi, bawalah aku seperti dulu, menyerahkan segala sesuatunya selepas sekolah di bawah kubah mesjid ini, suasana berbeda, kondisi sama, wajah berbeda, aku tak pernah ragu jika aku harus pergi lebih jauh lagi,
Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan jika aku mengambil langkah ini, tapi aku harus memilih jalan ini, karena aku tidak mau, permasalah ini terulang lagi,
Suasana mengharukan senang dan menyedih kan, aku pergi di senja, melewati jalan ini, dalam bis bersama hujan, suasana 18 tahun ini terulang lagi, ketika aku berusia 4 tahun,
Ingin aku putar lagi, bersama orang-orang yang dulu memperjuangkan hidupnya aku, untuk tetap bersama ummi.
Aku dulu tak begitu mengerti mengapa mereka memperjuangkan aku untuk tetap hidup.
Di jendela bis ini, gemerlap kota yang menyimpan banyak kisah seru, mengejar waktu,
Berangkat dari rumah 2.30 dini hari menuju tempat kerja, saat gundah dan gelisah ketika bis mulai keluar tol, dan aku melihat jam digital itu sudah lewat dari jam 06 betapa aku berlari mengejar metromini 47.
Dimarahi lah aku ketika sampai di tempat kerja karena telat.
Ketika pulang kerja aku berlari lari, takut ketinggalan bis jika pulang lewat dari jam 17.00 aku tak bisa pulang, terpaksa aku nginap di rumah teman, jika aku pergi dengan jalur lain, ongkos tidak akan cukup lagi.
Semuanya akan berahir. Aku akan meninggalkan semuanya untuk keadaan yang baru, yang saya rasa akan semakin jauh, entah kemana lgi aku akan hinggap dan sampai kapan aku bisa menikmati dan merasakan
Matahari senja, pelangi selepas gerimis, keadaan mati listrik, berwudu ke ladang, mendengarkan suara magrib bersama semuanya.
Untuk hal ini aku masih harus tetap bersabar,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar