PERFECT MONEY


Senin, 04 Maret 2013

ASUMSI PINTAR DAN CERDAS

ASUMSI PINTAR DAN CERDAS Dari seingat saya, zaman saya SD/MI sampe sekarang! Masih banyak orang yang mengasumsikan dan bahkan memvonis bahwa orang yang jago matematika adalah orang cerdas dan pintar)*[aneh]. Sering saya menjumpai hampir 80% tingkatan IQ di ukur berdasarkan pemecahan suatu perhitungan, yang saya kenal tidak semua orang harus bisa matematika [walaupun harus bisa dengan alasan karena materi ini masuk UN]. Banyak karakter manusia dengan membawa pelpagai kecerdasan contohnya seorang membawa kecerdasan dengan verbal, hapalan, praktek, IQ, ESQ dll. Entah mau sampai kapan lingkungan tidak lagi mengasumsikan bahwa orang yang cerdas ialah orang yang jago dalam berhitung. Adalagi asumsi yang saya tau bahwa orang yang berilmu adalah orang yang menguasai ilmu agama!!!! Dalam hati orang awam mungkin berkata “what…”. Kok bisa begitu ya? Apakah memang seperti itu harusnya? Lucunya jika kita ingin mendapatkan suatu asumsi itu bisa disebut cerdas#### mungkin jalan pintas yang saya pikirkan sekarang adalah pada saat kita memasuki sekolah kita ganti saja semua pelajarannya dengan meteri matematika saja semuanya dari mulai di sekolah, les, pr, praktek dll. Nah….. cerdas-cerdas itu anak, jika kita memusingkan asumsi itu. Tapi cerdas alias jago matematika tidak menjamin bahwa suatu Negara bisa cepat maju, kita mengetahui bahwa Negara Indonesia sudah menjadi langganan untuk juara 1 dalam bidang matematika dan fisika di tingkat olimpiade(imo, iso, dll). Tapi entah kenapa untuk tindak lanjutnya belum saya lihat! Walaupun sebenarnya saya ingin memperkenalkan bahwa Indonesia adalah Negara dan pusatnya matematika dengan alasan bahwa Indonesia memang sering sekali mendapatkan medali untuk matematika ini. Walupun asumsi tidak salah dan tidak bisa disalahkan, saya Cuma kasian jika orang ada yang menganggap asumsi itu sebagai ukuran! Mungkin betapa tersiksanya dia. Jika dia seorang anak dan orang tuanya penganut asumsi ini. Apakah yang terjadi mungkin si anak akan sangat dipaksa untuk bisa matematika. Tapi perlu di ingat saja ada yang mengatakan sumber professional ilmu adalah matematika. Karena betapa netralnya matematika dari ilmu manapun akan sangat dibutuhkan matematika. Tidak tahu apa yang sudah di lakukan sama si matematika ini! Apakah ada suatu materi yang tidak melibatkan matematika? Matematika bukanlah pelajaran yang menakutkan untuk materi dasarnya mungkin#######