PERFECT MONEY


Jumat, 02 November 2012

dongeng cerita rakyat GUNTUR DAN PETIR


11lightning11.jpg
GUNTUR DAN PETIR

          Pada sebuah dusun yang kecil tentram dan indah, hiduplah tradisi yang sangat melekat yang berbau mistis. Sesembahan dan sesajen sering penduduk laksanakan demi terciptanya suasan dusun yang tetap subur dan tentram.
Ketika langit mulai gelap, hujan badai sangat menyeramkan disertai Guntur yang sangat menggelegar, penduduk desa mulai ketakutan dan penduduk desa mulai mengetahui bahwa ada yang sedang menanyakan nasib hidupnya kepada “orang pintar”. Pada waktu yang berrsamaan orang pintar tersebut memanggil setan peliharaannya untuk terbang ke langit menuju ‘Arsy. Untuk melihat nasib orang  tersebut karena semua nasib masa depan manusia telah tercatat di ‘arsy.
Ketika para setan mulai terbang ke ‘arsy malaikat penjaga ‘arsy tidak tinggal diam, mereka pun melakukan perlawanan, para malaikat memecut setan-setan yang berusaha keras untuk mengintip catatan manusia .
Pecutan yang di miliki malikat bukanlah pecut yang sering kita jumpai di dunia, pecutannya berbentuk batu yang di lempar atau sering di sebut “batu petir”.
Ketika batu petir dilempar ke setan terjadilah cahaya petir yang merambat-rambat. Dan suara Guntur yang dahsyat.
Dasar setan lebih pintar dari pada malaikat ada saja setan yang berhasil menembus ke ‘arsy. Tetapi informasi kebenaran yang didapat setan di campur aduk dengan 1000  kebohongan,  jadi informasi yang didapat oleh pencari nasib yang di tanyakan kepada “orang pintar”. Sudah   . hal ini sudah sulit di terima oleh logika.
Para penduduk dusun sangat ketakutan dengan petir dan suara Guntur yang sangat menjadi-jadi. Penduduk pun sering mengadakan ritual bakar tulang hewan berkaki empat ketika suara Guntur dan petir terjadi.
Mereka melakukan hal tersebut bertujuan untuk memanggil para setan yang terbang  ke ‘arsy,  agar setan-setan  turun kembali kebumi.  Karena  setan-setan  sangat menyukai bau dari hasil pembakaran tulang-tulang yang dilakukan oleh para penduduk dusun tersebut.
Pada saat itu pula Guntur dan petir berhenti mereda karena setan tidak lagi terbang menuju ‘arsy,  tetapi turun lagi ke bumi untuk menikmati aroma bau tulang.

dongeng cerita rakyat GUNTUR DAN PR


GUNTUR DAN PETIR
11lightning11.jpg

          Pada sebuah dusun yang kecil tentram dan indah, hiduplah tradisi yang sangat melekat yang berbau mistis. Sesembahan dan sesajen sering penduduk laksanakan demi terciptanya suasan dusun yang tetap subur dan tentram.
Ketika langit mulai gelap, hujan badai sangat menyeramkan disertai Guntur yang sangat menggelegar, penduduk desa mulai ketakutan dan penduduk desa mulai mengetahui bahwa ada yang sedang menanyakan nasib hidupnya kepada “orang pintar”. Pada waktu yang berrsamaan orang pintar tersebut memanggil setan peliharaannya untuk terbang ke langit menuju ‘Arsy. Untuk melihat nasib orang  tersebut karena semua nasib masa depan manusia telah tercatat di ‘arsy.
Ketika para setan mulai terbang ke ‘arsy malaikat penjaga ‘arsy tidak tinggal diam, mereka pun melakukan perlawanan, para malaikat memecut setan-setan yang berusaha keras untuk mengintip catatan manusia .
Pecutan yang di miliki malikat bukanlah pecut yang sering kita jumpai di dunia, pecutannya berbentuk batu yang di lempar atau sering di sebut “batu petir”.
Ketika batu petir dilempar ke setan terjadilah cahaya petir yang merambat-rambat. Dan suara Guntur yang dahsyat.
Dasar setan lebih pintar dari pada malaikat ada saja setan yang berhasil menembus ke ‘arsy. Tetapi informasi kebenaran yang didapat setan di campur aduk dengan 1000  kebohongan,  jadi informasi yang didapat oleh pencari nasib yang di tanyakan kepada “orang pintar”. Sudah   . hal ini sudah sulit di terima oleh logika.
Para penduduk dusun sangat ketakutan dengan petir dan suara Guntur yang sangat menjadi-jadi. Penduduk pun sering mengadakan ritual bakar tulang hewan berkaki empat ketika suara Guntur dan petir terjadi.
Mereka melakukan hal tersebut bertujuan untuk memanggil para setan yang terbang  ke ‘arsy,  agar setan-setan  turun kembali kebumi.  Karena  setan-setan  sangat menyukai bau dari hasil pembakaran tulang-tulang yang dilakukan oleh para penduduk dusun tersebut.
Pada saat itu pula Guntur dan petir berhenti mereda karena setan tidak lagi terbang menuju ‘arsy,  tetapi turun lagi ke bumi untuk menikmati aroma bau tulang.