LORONG WAKTU PAK KYAI
Sebuah cerita yang di angkat dari mimpi yang aku alami:
Mohon maaf jika ada nama tokoh, tempat, instansi, didalam cerita
ini menuju kepihak-pihak yang tidak berkenan. Cerita ini hanya yang terjadi
didalam sebuah mimpi belaka.
Salasatu cara untuk mengubah dunia ini menjadi lebih baik dan tidak
menjadi lebih rusak yaitu dengan meng_eliminasi_kan setiap individu yang tidak
pasif.
Di sebuah pesantren yang terletak di dusun yang sangat kecil di
sudut ujung kota bogor. Pesantren itu bernama AL-FURQONIYAH.
Kami kelompok nasyid bernama ARRIZAB yag berisikan Rizal suara
satu, I’ad suara tiga, Najib suara dua, Zaenal suara bass, dan saya merekrut
satu personil dari kelompok nasyid One Voice bernama Firman.
Kami rata-rata berusia kurang dari 15 tahun. Di pesantren ini kami
menikmati hidup layaknya seorang pelajar biasa, kehidupan pesantren dipenuhi
dengan hapalan, memahami setiap kitab. Dsb
Disini kami bertemu dan belajar oleh seorang kyai yang kami anggap
sangat cerdas dan pintar serta bisa dijadikan panutan jika kita mendengar
setiap penjelasan yang dia utarakan di majlis. KH. Asep itulah namanya. Entah apa yang dia pikirkan
tentang dunia ini dia berkata:” Salasatu cara untuk mengubah dunia ini
menjadi lebh baik dan tidak menjadi lebih rusak yaitu dengan meng_eliminasi_kan
setiap individu yang tidak pasif.”
Dia berkata seperti itu disela penjelasannya, saya berpikir heran kenapa dia berkata
seperti itu?, saya mengartikan bahwa dunia ini harus indah seperti dulu.
Meskipun dalam kenyataannya bahwa dunia ini semakin rusak karena ulah manusia
yang semakin pintar dan cerdas. Memang benar ungkapannya semakin pintar dan
cerdas manusia maka akan semakin rusak dunia ini.
Kami pun membahas topic ini di setiap sela-sela latihan vocal
dikelas. Dan kami pun mulai mencari tahu gerak-gerik pak kyai, setelah kita
selidiki ternyata pak kyai sedang melakukan project besar untuk mengubah dunia
ini yang didalamnya beliau sebagai rajanya. Project besar itu di namakan LORONG
WAKTU.
Ya, itulah project yang sedang beliau rencanakan. (gambar mesin
waktunya tergambar di atas) memang mesin waktunya berbeda dengan Albert
Einsten.
1= titik awal
2=wc
3=lahan hijau
4=gurun pasir
5= pemukiman
Cara kerja mesin ini yaitu mempercepat waktu 10 tahun kedepan dalam
setiap putarannya. Agar setiap manusia yang masuk lorong(kanan) itu lebih dekat
dengan ajalnya. Diwaktu yang bersamaan
di lorong sebelah kirinya adalah waktu normal. Jadi manusia yang dianggap bisa berpikir logis harus
berjalan melalui lorong yang sebelah kanan agar waktu dan usia yang dilalui
bisa lebih cepat 10 tahun karena pak kyai berpikir dia tidak bisa menentukan
ajal manusia, tapi ajal manusia yang telah ditentukan bisa dipercepat melalui lorong waktu tersebut. Jadi jika nasib
kita meninggal pada waktu 10 atau 20 tahun kedepan bisa terjadi pada waktu di
lorong kanan dan di lorong yang kiri
adalah waktu normal. Sebagai contoh jika si A dan B memunyai umur didunia ini
30 tahun dan si A berjalan melaui lorong kiri, dia bisa menjalaninya dengan
normal tapi jika si B melalui lorong kanan dia akan mengalami lebih cepat tua
karena 1hari diwaktu normal sama dengan
10 tahun di waktu lorong sebelah kanan. Sebagai rumusan 1 hari : 10 tahun.*dalam
setiap putaran yang dilalui.
KH.Asep memulai project besarnya dengan waktu yang sangat singkat,
beliau bisa menjadi orang yang sangat berpengaruh di bumi ini, dia menciptakan
mesin waktu ini sangat besar. Kami sebagai anak remaja masih belum memahami
semua strategi pak kyai, dia akan mmengumpulkan ummat manusia di bumi ini
terutama di setiap pesantren. Pada saat itu kami ARRIZAB hanya bisa berpikir
bahwa pak kyai kerasukan setan atau jelmaan dari iblis, kami bertanya-tanya
mengapa pak kyai sekarang sangat berambisi untuk menjadi raja sejagat dia
menginginkan semuanya tunduk kepadanya
dan dunia ini berjalan sebagai mana aturan yang akan dia buat. Entah
bumi ini akan semakin rusak atau lebih baik.
Yang sangat mengherankan hanya kami yang masih bisa menggunakan
akal logis bahwa project pak kyai itu salah besar, mungkin karena ummat manusia
sudah sangat gelap dengan materi jadi manusia tidak bisa menggunakan akal sehat
untuk menggunakan akalnya.
Project lorong waktu telah dimulai. Pak kyai mulai memisahkan ummat
manusia menjadi dua bagian diantaranya
kelompok Al-Kahfi dan kelompok Umum.
Kelompok Al-Kahfi harus memakai pakaian yang berwarna biru,
bersifat pasif(agar mudah diatur oleh raja) kelompok ini akan dipertahankan dibumi ini. Jalur yang
harus dilalui yaitu lorong kiri atau waktu normal.
Kelompok umum berpakaian bebas, memiliki logika yang baik,
menentang penguasa jika ada yang salah, masih bisa menggunakan akalnya dan
tidak pasif, jalur yang akan di tempuh yaitu jalur kanan atau 10 tahun lebih
cepat. Jalur ini bertujuan untuk memusnahkan setiap individunya dan kami masuk
ke kelompok ini.
Pak kyai berorasi bahwa kerja mesin ini akan mengajak manusia
menuju dunia yang lebih indah daripada yang sekarang kita tempati. Karena hanya
kami yang mengetahui system kerja mesin ini, karena kami hanya anak kecil jadi
kami hanya bisa mengikuti apa yang diperintahkan.
Hari itu tiba kami berbondong-bondong memasuki lorong waktu .
Pintu pertama adalah sebuah WC. Di WC ini wajib untuk buang air, hal
ini bertujuan untuk mengontrol stamina setiap orang dan mendata siapa saja yang
masih hidup. Hal yang sama di lorong yang di lalui kelompok Al-Kahfi.
Pintu kedua . Disini kami sudah bisa melihat alam hijau gemuruh air
terjun, udara yang sangat segar. Disini sangat indah dan ideal jika kita tempatinya.
Pintu ketiga. Disini gurun pasir yang sangat panas, benar-benar banyak yang tumbang dan meninggal di sini.
Pintu ke empat. Disini terletaknya pemukiman seperti perkampungan
yang sedang kita tinggali.
Pintu kelima. Disini adalah
titik nol dimana kelompok Al-Kahfi dan kelompok Umum bertemu kembali.
Pada saat kita bertemu kami rasa kami benar-benar lebih tua dari
kelompok Al-Kahfi. Kami pun bertanya-tanya sambil berjalan kami pun sadar bahwa
mesin waktu ini benar-benar berjalan sesuai project pak kyai. Kami memulai
untuk mencari informasi perbedaan antara lorong Al-Kahfi dan Umum.
Aku pun memasuki WC pintu Al-Kahfi dan bertanya-tanya, disisi lain
temanku melihat-lihat takut ada tim penyapu yang berpatroli, aku bertanya spesifikasi
apa yang bisa memasukan mereka ke kelompok Al-Kahfi. Ternyata spesifikasi yang dia jawab adalah memunyai
nilai A atau B, berpendirian, cerdas,
manusia aktif dan logis. Hal itulah yang
mereka ketahui. Tapi aku berpikir
sebagai manusia yang masih bisa menggunakan akal sehat, semua yang kalian spesifikasikan itu salah.
Spesifikasi tersebut bermakna terbalik dengan yang sebenarnya jika A dan B =C
atau D, berpendirian=tidak berpendirian, cerdas=kurang cerdas, manusia
aktif=manusia pasif.
Si firman pun memanggil “ada tim penyapu” aku pun berlari keluar
dan temanku yang menunggu di pintu pertama berlari memasuki pintu kelompok Umum
karena takut di ketahui oleh tim penyapu, kami pun menempuh lorong ini lagi.
Usia kami semakin bertambah tua dengan perhitungan <15+10+10=<15+20
<15=umur awal kami sebelum memasuki lorong waktu
20=2x menempuh lorong waktu
Kami pun menempuh lorong yang sempat di lalui sebelumnya, rasa
lelah yang sering mendera kami karena usia kami yang semakin bertambah tua
disamping itu kami harus menempuh perjalanan melewati rintangan, pada saat itu
pula kami mulai berencana untuk memasuki lorong Al-Kahfi dengan cara
sembunyi-sembunyi. Ketika kami kembali ke titik nol kami mulai memasuki lorong
Al-Kahfi dengan cara sembunyi,
Didalam kelompok ini memang agak sedikit aneh karena kebanyakan manusianya
memunyai IQ < 45. Memang seperti itu yang diinginkan pak kyai. Kami berjalan
di lorong normal sampai melewti pintu kedua, tak lama kami diketahui oleh tim
penyapu karena kami tidak berpakaian serba biru, kami pun berlari sekuat tenaga
yang tersisa, tapi akhirnya kami pun tertangkap. Tidak selesai disitu kami
disidang di sebuah gedung dan dianggap bersalah. Kami diberi peringatan bahwa
kami manusia pilihan yang harus melewati
lorong kelompok Umum dan segala kebaikan yang di janjikan dan kami pun
di usir dari lorong Al-Kahfi.
Dengan berat hati kami menempuh lorong sebelah kanan tapi kami
sepakat berencana untuk tetap masuk ke lorong Al-Kahfi, karena kami sadar bahwa
usia kami akan segera habis. Disisi lain para antek-antek kyai sudah tertawa
lepas bahwa lorong Umum akan segera dihancurkan dan memusnahkannya. Kami pun
sudah menyadarinya dan kami bersembunyi. Di pintu pertama kami menunggu tim penyapu melakukan tugasnya.
Entah kenapa yang aku
khawatirkan bahwa lorong umum ini akan dihancurkan. Tapi hal ini tidak dipercayai oleh temanku ARRIZAB di
samping itu, aku tetap berusaha untuk
menyakinkan teman-teman ku. Waktunya pun tiba kami berlari untuk menuju pintu
lorong Al-Kahfi. Kami berlari dengan
hitungan mundur yang terdengar di lorong umum, kami sangat ketakutan , berlari
sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri. Dan akhirnya kami berhasil, semua
temanku masuk dan untuk membuktikannya aku menyelipkan uang 10000 pada bagian
bawah pintu Al-Kahfi untuk sekedar membuktikan bahwa apa yang aku analisis itu
benar.
Hal itu pun terbukti, aku menyelipkan uang dengan posisi setengah
keluar dan setengahnya lagi ke lorong Al-Kahfi, ketika penghancuran itu sudah
terjadi, aku mengambil uang tersebut dan membedakan. Dan ternyata uang kertas
tersebut berlukiskan, setengah uang bergambarkan uang pada saat itu, dan setengahnya lagi bergambar
uang 10000 di masa depan.
Akhirnya teman-temanku percaya, pak kyai menghancurkan lorong itu
bukan dengan bom, tetapi dengan mempercepat waktu untuk mempertua usia manusia
didalamnya dengan tujuan untuk cepat mati.
Permasalah belum selesai karena pak kyai tidak tahu bahwa kami
selamat dari ancaman pemusnahan itu, kami pun berencana untuk menghancurkan
mesin lorong waktu dengan menghancurkan pasokan energy listriknya agar terbakar
dan meledak.
Rencana kami pun berhasil dan akhirnya mesin lorong waktu itu
hancur lebur. Pak kyai pun terheran-heran karena rencana yang sudah disusun
secara genius tidak disangka bisa hancur lebur, dan akhirnya pak kyai stress dan gila karena melihat kami
masih hidup dan menghancurkan semua projeknya.
Kami mengirim pak kyai ke penjara bawah tanah yang tidak bisa
melihat matahari sebagai hukumannya. Tapi kami yang tersisa dari korban lorong
Umum tidak bisa memutar umur kami.