Meskipun banyak orang yang kontra dengan apa yang aku
inginkan, memandang sebelah mata, ucapan yang cukup lama menyakitkan, aku hanya
bisa berjalan bahkan berlari tak pernah memperdulikkan apa yang mereka kataka,
utarakan entah apalagi yang akan mereka katakan. Angkuh, tinggi, sok, tuli,
buta, bodoh ,gagu, biarlah mereka berkata apa yang ingin mereka katakana.
Ya allah tahun depan aku, serahkan lagi kepada mu lagi,
bawalah aku seperti dulu, menyerahkan segala sesuatunya selepas sekolah di
bawah kubah mesjid ini, suasana berbeda, kondisi sama, wajah berbeda, aku tak
pernah ragu jika aku harus pergi lebih jauh lagi,
Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan jika aku mengambil
langkah ini, tapi aku harus memilih jalan ini, karena aku tidak mau, permasalah
ini terulang lagi,
Suasana mengharukan senang dan menyedih kan, aku pergi di
senja, melewati jalan ini, dalam bis bersama hujan, suasana 18 tahun ini
terulang lagi, ketika aku berusia 4 tahun,
Ingin aku putar lagi, bersama orang-orang yang dulu
memperjuangkan hidupnya aku, untuk tetap bersama ummi.
Aku dulu tak begitu mengerti mengapa mereka memperjuangkan
aku untuk tetap hidup.
Di jendela bis ini, gemerlap kota yang menyimpan banyak
kisah seru, mengejar waktu,
Berangkat dari rumah 2.30 dini hari menuju tempat kerja,
saat gundah dan gelisah ketika bis mulai keluar tol, dan aku melihat jam
digital itu sudah lewat dari jam 06 betapa aku berlari mengejar metromini 47.
Dimarahi lah aku ketika sampai di tempat kerja karena telat.
Ketika pulang kerja aku berlari lari, takut ketinggalan bis
jika pulang lewat dari jam 17.00 aku tak bisa pulang, terpaksa aku nginap di
rumah teman, jika aku pergi dengan jalur lain, ongkos tidak akan cukup lagi.
Semuanya akan berahir. Aku akan meninggalkan semuanya untuk
keadaan yang baru, yang saya rasa akan semakin jauh, entah kemana lgi aku akan
hinggap dan sampai kapan aku bisa menikmati dan merasakan
Matahari senja, pelangi selepas gerimis, keadaan mati
listrik, berwudu ke ladang, mendengarkan suara magrib bersama semuanya.
Untuk hal ini aku masih harus tetap bersabar,